17 February 2013

Saya Ingin Menulis

Kali ini saya hanya ingin menulis. Tentang tujuan. Tentang mimpi. Tentang hidup. Tentang masa depan. Tentang keluarga. Tentang niat. Tentang Tuhan. Tentang sekolah. Tentang semua kegiatan saya. Tentang masa lalu. Tentang arti belajar. Tentang novel-novel yg telah saya baca. Tentang film-film dan drama yang sering saya tonton. Tentang Jogja. Tentang Batam. Tentang Al-Khawarizmi. Tentang membaca. Tentang inspirasi. Tentang menulis.

Ya, saya hanya ingin menulis.

12 February 2013

New Beginning in the New Year

Hai. This is my first post since 2013. And I don't know, is there someone who wait my post? Well, I'll feel glad to post a thing.

Jadi sejak semester 2 kemarin dimulai hidupku kayak "ngambang". Ngambang itu berrati tidak di atas juga tidak di bawah. In this case, ngambang menurut pandanganku, tidak-menjadi-dream-chaser like I was tapi juga tidak melarikan diri dari rutinitas. Setiap pagi aku terbangun aku masih bingung apa yang harus dilakukan hari ini. This is definitely not me.
Lalu, di akhir Januari kemarin seorang temanku pulang dari Jerman. Ia menceritakan segala pengalamannya disana. Dari yang remeh temeh hingga sesuatu yang dia sendiri pun tak percaya. Aku sangat senang mendegarkan apapun yang ia ceritakan.Well, I guess listener-person yet bad in giving opinion.
Sedari SD aku sudah bermimpi untuk bisa melihat dunia lebih jauh. Dengan dua kaki yang masih bisa melangkah ini, aku ingin melihat gumpalan awan yang berbeda dari tanah yang berbeda. Mungkin ini terdengar sangat entah-kalian-mau-menyebutnya-apa. Tapi ini benar-benar mimpiku. Sesederhana itu. Namun aku tahu proses untuk mencapainya tak akan pernah sederhana. Tapi anehnya aku terus-menerus yakin bahwa semua akan jadi kenyataan jika kita terus percaya.
Aku mengutip bio twitter seseorang yang ku-follow "The world is a book, and those who do not travel read only one page" by Noos Fushion. I pretty agree with this quote!
My father never believes a dreamer. He said dreamer is the one who only dreaming and never act. I wasn't mad at him. But, I'll keep that sentence in this memory and I will prove to my father: I am a dreamer and will always be and I'm sure I can reach my dreams.
Jalanku dan jalan kalian masih sangat panjang. Meskipun aku banyak gagal saat ini, aku percaya Allah akan mengganti kegagalan-kegagalan itu dengan kesuksesan di masa depan. Seperti kalimat dari seorang tokoh yang aku lupa namanya: Habiskan jatah gagalmu di masa muda, maka kelak kamu akan sukses.
Aku seseorang yang percaya pada proses. Sehingga, apapun yang terjadi selama aku masih berproses maju dan terus bangkit jika gagal aku percaya someday kesuksesan itu akan kujemput atau bahkan menghampiri. Kurasa, kita hanya perlu menyeimbangkan niat, mimpi, usaha, dan doa yang pantang putus kepada Yang Maha-Berkehendak. Karena manusia berada di zona usaha dan doa. Sedangkan, zona hasil ada di tangan Tuhan.

Last but not least, true dreamer will always get their dream if we know how to reach it.


Dilatari rintik hujan dan segelas teh hangat,

Ninis Prabaswari