31 May 2013

Tentang Menjadi Ibu

Kamu mau jadi full-time mother atau part-time mother?

Pertanyaan yang mungkin belum dipikirkan oleh remaja kebanyakan. Tapi ibuku sudah sering mengungkit-ungkit tentang hal ini. Ditambah lagi seorang tokoh penting di dunia per-twitter-an juga pernah membahas ini. Dan aku mau memberi pendapat aja sih tentang dua pilihan ini.

Ibuku seorang full-time mother. Dari pagi sampai sore selalu ada di rumah. Banyak yang dikerjakan. Contoh nih ya; masak, mencuci baju, menyapu, membaca, dll. Kegiatan-kegiatan seperti itu produktif lho. Kalau kamu melihatnya dari sisi sepertiku ya. Ibuku juga tampaknya cukup bahagia dengan kehidupannya.

Tapi ibuku selalu berkata, "Nis, jadi perempuan itu juga harus mandiri. Punya penghasilan sendiri. Kalau misalnya nanti ada sebuah musibah, kamu udah nggak kaget dan sudah punya jalan keluar. Kalau kayak ibu gini juga nggakpapa sih. Cuma ya itu tadi, kamu jadi sering merasa 'di bawah'. Merasa aja sih. Tapi jadi ibu rumah tangga tulen itu juga pahalanya besar banget. Dan ibu tetap bahagia."

Jadi, Ibu selalu bilang ke aku. Pokoknya aku harus punya pekerjaan. Dan aku setuju banget. Karena perempuan juga harus punya sarana aktualisasi diri kan? Tapi, kalo menurutku, carilah pekerjaan yang waktunya masih bisa diatur. Masih bisa dibagi antara di rumah dan di tempat kerja.

Bagi anak-anak SMA kayak aku sih, yang penting cita-cita tercapai dulu, girls. Cita-cita tetap harus tinggi, tapi visi hidup juga harus ada ya. Visi hidup itu penting banget untuk menentukan kamu mau ngapain di dunia dan mau berjalan ke arah mana? Dan visi hidup juga harus menuju ke akhirat lho. Jangan hanya dunia saja. Karena waktu di dunia itu sangat pendek...

Aku pribadi, tidak melarang seorang perempuan mau bekerja atau menjadi full ibu rumah tangga. Kan, semua tergantung pada pilihan masing-masing pribadi. Bekerja baik. Jadi ibu rumah tangga full juga baik sekali. Jadi, tinggal kita pintar-pintar mengatur waktu dan mengelola ilmu dengan baik sih. Menjadi seorang ibu itu butuh visi dan juga ilmu. Karena anak bukan boneka yang bisa disetir seenaknya. Anak itu harus dibimbing dan diarahkan dengan baik, bukan?

Jadi, kelak kamu mau jadi seperti apa itu pilihanmu sendiri-sendiri. Dan, sudah sebaiknya setiap orang menghargai pilihan orang lain. Tapi juga jangan lupa mengingatkan terus kepada kebaikan untuk kemaslahatan sesama :D

Dan nggak ada salahnya lho mulai sekarang kita udah bikin visi hidup dan mencari tahu ilmu untuk menjadi ibu yang baik. Supaya kelak, ketika menjadi ibu beneran ilmu kita udah keren dan bisa jadi ibu dari anak yang super :D

Ninis Prabaswari

23 May 2013

Sama Saja

Apalah beda petir dan perasaan?
Toh, sama-sama meledak-ledak
Apalah beda hujan dan airmata?
Toh, sama derasnya

Apalah beda ramai dan sunyi?
Toh,keduanya tidak mendamaikan
Apalah beda cinta dan benci?
Toh, keduanya adalah perasaan

Toh,
Hujan tak pernah berhenti
Petir terus meledak-ledak
Ramai dan sunyi sama saja
Tak bisa mengubah perasaan
Dari cinta menjadi benci

Ingin mengubah,
Ninis Prabaswari

14 May 2013

Lun & Kar

Lun sebenarnya tidak mengerti apa yang sedang dirasakannya. Rasanya tadi siang ada seseorang yang memerhatikannya. Tidak kentara tapi Lun yakin ia dapat merasakannya. Setelah menoleh kesana kemari beberapa kali ia tak menemukan seorang pun. "Yasudahlah," batinnya.

---
Kar sudah lama memerhatikan Lun. Berharap dapat menyapanya dan menyebut nama Lun. Sesimpel, "Hai, Lun."
---
Lun hobi menonton drama-drama Korea yang sedang digemari kebanyakan remaja putri sepertinya. Menurut dia drama dapat menyajikan cerita yang tidak bisa terjadi di dunia nyata. Tak mungkin gadis seperti dirinya mendapat sebuket bunga mawar merah dari pangeran berkuda putih. Tak mungkin stelah menunggu berjam-jam di sebuah jembatan lelaki itu masih akan menghampirinya. Tak mungkin saat Lun menangis orang itu akan datang padanya. Pokoknya.semua hal di dalam drama adalah tidak masuk akal. Tapi disitulah titik candunya.
---
Kar tidak suka dengan gadis-gadis di sekitarnya yang selalu meributkan hal remeh. Contoh, si artis ini habis launching album baru, si aktor ini habis release premiere filmnya, atau yang paling parah si vokalis band ini habis jadian. Lalu grup yang terdiri dari 5 orang gadis itu akan berteriak serentak secara fenomenal. Oh, what a life....
---

I'm trying to make a story based on this real life. Especially in Indonesia.
So, this is to be continued :) 

07 May 2013

Perjuangan

Kali ini aku lagi mood membahas tentang perjuangan nih. Karena sejatinya setiap manusia di dunia ini selalu berjuang. Entah berjuang untuk mengasilkan sesuatu, mendapatkan sesuatu, dan memperoleh sesuatu. Ada sebuah ayat di Al-Quran yg berbunyi "Laa izzata bil Jiihad" artinya: Tiada kemuliaan tanpa perjuangan.
Tadinya aku juga tak begitu menggubris makna ayat ini. Ya, biasa aja gitu. Nggak nge-feel. Tapi lama-kelamaan kok nge-feel juga ya.
Kalau mau ditelisik, makna tiada kemuliaan tanpa perjuangan tu dalem alias jero alias maknyess banget lho. Menurutku, kemuliaan itu bisa diartikan macem-macem. Bisa jadi kemuliaan adalah keberhasilan/tercapai segala yang diinginkan/kesuksesan dan lain-lain. Kalo kamu mau berhasil ya harus berjuang. Mau sukses ya harus berjuang. Semua di dunia ini harus diperjuangkan. Bahkan kalau mau makan siang pun pasti ada aksi yang dilakukan, kan? Harus jalan ke dapur > ambil piring > ambil nasi > ambil lauk > baru deh makan.
Jadi, sebagai manusia yang fitrahnya adalah berjuang kita nggak boleh males-malesan, guys :D Time is money katanya. Bayangin deh berapa jam waktu yang kita habiskan untuk bermalas-malasan? Padahal seharusnya berjam-jam itu bisa dimanfaatkan untuk hal produktif lainnya. Contohnya, 10 menit cuma dipake untuk duduk-duduk padahal udah bisa nyapu se-rumah (kalo aku).
Tapi tetep ya, manusia kan punya rasa capek juga. Jadi, lakukan hal yang tepat di saat yang tepat. Kalo merasa lagi butuh istirahat ya nggakpapa kita rebahan sejenak atau tidur 30 menit. Badan manusia itu butuh di recharge juga kan? Tapi, yang tidak boleh adalah terus-terusan merasa butuh istirahat...
Dan kadang di tengah perjuangan ada aral menghadang. Seringkali, kita dibuat putus asa olehnya. Terus ditinggal gitu aja, padahal udah ngejalanin setengah perjalanan. Kan sayang tuh. Jadi, tetep harus strong dan staminak walaupun banyak cobaan. Ada ayat lagi nih "Fa idza faraghta fanshab" artinya: Setelah kesulitan akan ada kemudahan. Jadi jangan gampang berputus asa :)
Meskipun, kata-kata kayak gini udah semacam 'nggak ngefek' banget, tapi tetep harus selalu terngiang: jangan putus asa!
Mungkin, aku sendiri belum menerapkan sepenuhnya apa yang aku post disini. Aku masih sering dibikin down sama keadaan dan terkadang susah bangkit. Tapi lagi dan lagi manusia jangan berputus asa :)

Terus berjuang! ('_')9

Girl on fire,
Ninis Prabaswari