Hari ini aku hanya akan berbagi petuah Pak Tua tentang cinta dan
kehidupan.
"Cinta sejati selalu menemukan jalan,
Borno. Ada saja kebetulan, nasib, takdir, atau apalah sebutannya. Tapi
sayangnya, orang yang mengaku sedang dirundung cinta justru sebalikanya, selalu
memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas, serta berbagai perangai norak
lainnya. Tidak usahlah kau gulana, wajah kusut. Jika berjodoh, Tuhan sendiri
yang akan memberikan jalan baiknya. Kebetulan yang menakjubkan. Kalau sampai
pulang ke Pontianak kau tidak bertemu gadis itu, berarti bukan jodoh, sederhana
bukan?" -Pak Tua
"Borno, cinta hanyalah segumpal
perasaan dalam hati. Sama halnya dengan gumpal perasaan sedih, senang, gembira
, sama dengan kau suka makan gulai kepala ikan, suka mesin. Bedanya kita selama
ini terbiasa mengistimewakan gumpal perasaan yang disebut cinta. Kita beri dia
porsi lebih penting, kita besarkan, terus menggumpal membesar. Coba saja
kaucueki, ksulupakan, maka gumpal cinta itu juga dengan cepat layu seperti
dengan cepat kau bosan dengan gulai kepala ikan." -Pak Tua
Dari semua petuah Pak Tua tang ada di dalam novel 'Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah' inilah yang paling 'ngena' di hati. Jadi ternyata cinta itu hanya segumpal perasaan yang tak berbeda dengan bahagia, sedih, terharu, dan yang lainnya. Mungkin, terkadang hanya manusia yang terlalu mengistimewakannya.
Tidak salah kok untuk mencintai. Mencintai Tuhan dan orangtua itu wajib. Tapi maksudku cinta yang lain. Mungkin kita mulai harus menempatkan cinta di tempat yang tepat. Tahu bagaimana aturannya dana apa sebab serta akibatnya. Sehingga tak ada lagi orang yang jatuh, galau, sedih berlarut-larut saat akibat dari cinta itu terjadi.
Memang cinta itu punya 2 sisi. Dan menurutku kedua sisinya kabur. Tak ada yang bisa menebak mana yang akan memihak atau menimpa. Bagaimanapun, semua hal di dunia ini sudah ada yang Maha Mengatur.
Dan, memang, mencintai dan dicintai adalah fitrah sekaligus takdir manusia.
...How can I resist this kind of feeling?
00:26 dilatari air menitik,
Ninis Prabaswari
No comments:
Post a Comment