18 April 2013

Perempuan itu.

Lagi mood nulis nih. Jadi maaf ya agak spamming dikit hehe.

Perempuan itu selalu ingin bangun pagi dan menghirup ke-khasan wangi musim gugur. Saat ia membuka tirai kamarnya, daun-daun maple berjatuhan di tanah. Rantimg-ranting pohon mengering menunggu satu-dua daun yang masih bergantung. Lalu ia akan mengambil wudhu dan sholat subuh dilatari desau angin khas musim gugur. Lantas, ia akan membuat sarapan. Sepiring ommelette dan secangkir teh hangat kiranya pantas untuk membuka sebuah hari. Sembari sarapan ia akan melihat sekeliling apartemennya dan memandangi satu per satu ornamen disana. Foto-foto bersama keluarga serta sahabat-sahabatnya yang terpisah beratus-ratus mil jauhnya, souvenir-souvenir dari berbagai negara, dapur yang penuh dengan berbagai bahan masakan, dan masih banyak lainnya. Di sesapan teh terakhirnya, ia bersiap tuk memulai hari. Mandi kemudian memakai baju yang pantas untuk hari ini. Saat ia keluar dan mengunci apartemennya, ia mengucapkan basmallah kemudian mulai melangkah. Jalanan penuh dengan guguran daun. Sesekali ia menginjaknya. Tahukah kalian bahwa suara dari daun terinjak itu mendamaikan? Baginya itu adalah secuil kebahagiaan. Sampailah ia di kampusnya. Bangunan itu tampak seperti sebuah kastil tua. Di dalamnya ada banyak tangga serta ruangan yang selama ini tergambar dalam cerita-cerita fantasi. Ia melangkah dengan pasti menuju surganya kutu buku. Perpustakaan yang dipenuhi buku-buku berjajar rapi adalah impiannya. Ia berdiri sejenak di depan pintu dan menikmati sensasi kebahagiaan itu. Lalu ia mulai mengambil sebuah buku dan mulai membacanya.

Sebut saja perempuan itu N.

No comments:

Post a Comment